UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Iman kepada Kitab
Dan
Iman kepada Malaikat
Disusun Oleh :
Nama : Dita Paski Pradevi
NIM : 2013470227
Jurusan : Teknik Informatika
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT
atas berkat karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
pendidikan agama islam ini, yang mengenai “Beriman Kepada Kitab - kitab Allah
dan iman kepada Malaikat”.
Penyusunan
makalah ini, telah sesuai dengan pedoman yang terdapat pada sumber –
sumber yang pasti dan berbasis
kompetensi. Dalam makalah ini terdapat penyesuaian materi pada beberapa
penjelasan tentang beriman kepada kitab – kitab Allah.
Harapan
saya, semoga makalah ini dapat membantu bagi para pembaca untuk mengetahui
lebih jauh tentang beriman kepada kitab – kitab Allah. Dan saya berharap
makalah ini dapat membantu pembaca dalam penguasaan pendidikan agama islam.
Saya
menyadari, bahwa susunan dan materi yang terkandung dalam makalah ini, belumlah
sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dan terutama dari
rekan – rekan dosen pengajar, sangat
saya harapkan untuk penyempurnaan
makalah ini. Saya tetap terbuka untuk
terus memperbaiki dan menyesuaikan dengan perkembangan mutakhir.
|
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar............................................................................ ……... 1
Daftar Isi …………………………………………………………….. 2
Rumusan
masalah..........................................................................…….. 4
BAB I
1.1 Pendahuluan…………………………………………………… 6
1.2 Latar Belakang………………………………………………… 6
1.3 Tujuan…………………………………………………………. 7
BAB II
2.1 Dasar teori……………………………………………………... 8
BAB III
3.1 Pembahasan ( Pengertian beriman
kitab – kitab Allah)……….. 9
3.2 Pengertian kitab-kitab
Allah....................................................... 9
3.2.1
Kitab suci samawi..................................................... 9
3.2.2
Kitab suci ardhi......................................................... 9
3.3 Pengertian Imam kepada kitab-kitab
Allah................................. 9
3.4 Dalil naqli dan aqli terkait
dengan kitab-kitab Allah.................. 10
3.4.1
Dalil naqli.................................................................. 10
3.4.2
Dalil aqli.................................................................... 10
3.5 Nama-nama kitab
Allah.............................................................. 11
3.5.1
kitab taurat................................................................ 11
3.5.2
kitab zabur................................................................. 11
3.5.3
kitab injil................................................................... 11
3.5.4
kitab Al-Quran…………………………………….. 12
3.6 Suhuf-suhuf.........................................................................
….. 13
3.7 isi pokok dari kitab Allah............................................................ 13
3.8 fungsi kitab suci untuk kehidupan
sehari-hari............................. 13
3.9 faedah iman kepada kitab
Allah.................................................. 14
3.10
fungsi beriman kepada kitab – kitab Allah............................ 14
BAB IV
4.1 Pengertian Malaikat…………………………………………… 15
4.2 Keistemewaan Makaikat………………………………………. 15
4.3 Nama Malaikat dan Tugas-tugas
Malaikat……………………. 15
4.5 Sifat yang dimiliki Malaikat ………………………………….. 16
4.6 Perbedaan Malaikat dengan
setan/jin/iblis ……………........... 19
4.7 Hikmah beriman kepada Malaikat…………………………….. 19
4.8 Catatan
Kaki……………………………………………….. 25
BAB V
5.1 Penutup………………………………………………… 37
5.2 Kesimpulan…………………………………………….. 37
5.3 Ulasan dan saran……………………….………………. 38
5.4 Daftar pustaka………………………………………….. 38
RUMUSAN MASALAH
Sebagai mana kita ketahui bahwa Iman kepada
kitab-kitab Allah merupakan salah satu rukun iman yang wajib diimani oleh
setiap muslim. dan dilam kitab Al-Quran pun sudah tertera ayat-ayat yang
menjelaskan bahwa kitab – kitab yang sudah ada haruslah kita imani, karena
kitab merupakan tuntutan hidup untuk di dunia dan di akherat kelak
Lalu bagaimana beriman kepada
kitab Allah? Simak pembahasan berikut. Semoga Allah ‘Azza wa Jalla
menunjukkan kepada kita aqidah yang lurus.
Amien ya robbal alamin.
1.
Pengertian beriman kepada malaikat
2.
Tanda-tanda beriman kepada malaikat
3.
Contoh-contoh perilaku beriman kepada malaikat
4.
Contoh-contoh perilaku beriman kepada malaikat
5.
Contoh perilaku mulia sebagai cerminan iman kepada malaikat dalam
6.
Orang yang beriman dan tidak beriman ke
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam
pembuatan makalah ini, saya memilih
judul “Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah”
Karena sebagai mana kita ketauhui
semua bahwa, kitab-kitab yang diturun kan oleh Allah SWT wajib kita imani.
Karena apa yang sudah ditarakan dalam kitab AL-Qur-an, kitab adalah suatu
pedoman bagi kehidupan manusia di dunia dan di akherat kelak.
Dan
dalam pengambilan judul makalah ini, saya bermaksud mengingatkan kepada pembaca
akan menghargai dan memelihara kitab yang telah diturunkan oleh Allah SWT
kepada nabi-nabi sebelumnya. Sehingga pembaca dapat lebih mengaplikasikanya
dalam kehidupan sehari-hari.
Semua
mahkluk yang diciptakan oleh Allah SWT dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
: ghaib (al-ghaib) dan nyata (as-syahadah). Yang memberdakan mahkluk ciptaan
Allah itu adalah bisa dan tidak bisanya dijangkau oleh pancaindera manusia.
Segala sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh panca indera manusia digolongkan
menjadi al-ghaib, dan sebalikya yang bisa dijangkau dengan panca indera manusia
digolongkan menjadi as-syahadah.
Untuk
mengetahui dan mengimani wujud mahkluk ghaib ini, seseorang dapat menempuh dua
cara, yaitu : melalui berita atau informasi yang diberikan oleh beberapa sumber
tertentu atau dengan melalui bukti-bukti nyata yang menunjukkan mahkluk ghaib
itu memang ada. Misalnya, malaikat kita mengetahui dan mengimani wujud
malaikat, pertama melalui khabar/ berita yang disampaikan oleh Nabi Muhammad
SAW baik berita yang disampaikan berupa Al-Quran atau Sunnah. Banyak sekali
ayat-ayat Al-Quran atau Sunnah Rasulullah yang menjelaskan tentang Malaikat.
Karena kita mengimani kebenaran dua sumber tersebut, dan yang berikutnya kita
dapat mengetahui dan mengimani wujud malaikat melalui bukti-bukti nyata yang
ada di alam semesta yang menunjukkan bahwa malaikat itu memang ada.
Keimanan kepada Malaikat masuk ke
dalam rukun Iman yang kedua, maka setiap orang islam yang mengaku muslim harus
mengimani keberadaan Malaikat
2.1 TUJUAN
Ada
pun tujuan dalam pembuatan makalah ini yakni, :
·
Memberikan wawasan kepada pembaca.
·
Mengingatkan pula kepada umat muslim agar lebih menjaga kitab-kitab Allah
·
Dan diutamakan untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam.
Untuk
memenuhi tugas Makalah Studi Islam
tentang Malaikat, dan mengetahui siapakah malaikat itu dengan mengetahui
pengertian dari Malaikat, keistimewaan yang dimiliki seorang Malaikat,
nama-nama Malaikat dan tugas-tugasnya, sifat-sifat yang dimiliki malaikat, dan
hikmah yang terkadung dari beriman kepada Malaikat
BAB II
DASAR TEORI
Iman kepada kitab yang Allah yang
di turunkan merupakan salah satu ushul (landasan) iman dan merupakan rukun iman
yang KE-3. Iman yang dimaksud adalah pembenaran yang disertai keyakinan bahwa
kitab-kitab Allah benar. Kitab-kitab tersebut merupakan kalam Allah ‘Azza wa
jalla yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya kepada umat yang turun
kepadanya kitab tersebut.
Diturunkanya kitab merupakan di
antara bentuk kasih sayang Allah kepada hambanya karena besarnya
kebutuhan hamba terhadap kitab Allah. Akal manusia terbatas, tidak bisa
meliputi rincian hal-hal yang dapat memberikan manfaat dan menimbulkan madharat
bagi dirinya. Dan beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan salah satu rukun
iman yang wajib diimani oleh setiap orang-orang muslim.
·
Iman kepada kitab Allah harus mencakup empat perkara :
Pertama : Mengimani bahwa
turunnya kitab-kitab Allah benar-benar dari sisi Allah
Ta’ala.
Kedua : Mengimani nama-nama kitab yang
kita ketahui namanya seeprti Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam, Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa ‘alaihis
salaam, Injil yang diturunkan kepada Nabi ‘Isa ‘alaihis salaam, dan Zabur yang
diturunkan kepada Nabi Dawud ‘alaihis salaam. Sedangkan yang tidak kita ketahui
namanya, kita mengimaninya secara global.
Ketiga : Membenarkan berita-beritanya yang
benar, seperti berita mengenai Al Quran, dan berita-berita lain yang
tidak diganti atau diubah dari iktab-kitab terdahulu sebelum Al Quran.
Keempat : Mengamalkan hukum-hukumnya yang
tidak dihapus, serta ridho dan tunduk menerimanya, baik kita mengetahui
hikmahnya maupun tidak. (Syarh Ushuulil Iman)
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN IMAN
KEPADA KITAB ALLAH SWT.
1. Pengertian
kitab-kitab Allah SWT,
Rukun iman
yang ketiga adalah iman kepada kitab Allah SWT. Arti kata kitab adalah tulisan
atau yang ditulis, berasal dari kata “kataba” yang berarti menulis. Dalam
bahasa Indonesia kitab diartikan buku. Adapun yang dimaksud kitab di sini
adalah kitab suci.
Ada dua jenis kitab suci:
a.
Kitab suci samawi, yakni kitab suci yang bersumber
dari wahyu Allah SWT. dan biasa disebut Kitabullah (Kitab Allah SWT.). Ada yang
berwujud Kitab dan ada yang berwujud Shahifah atau Shuhuf.
b.
Kitab suci ardhi, yakni kitab suci yang tidak
bersumber dari wahyu Allah SWT. melainkan bersumber dari hasil perenungan dan
budi daya akal manusia sendiri.
Adapun
pengertian Kitabullah adalah kalam atau firman Allah SWT. yang diwahyukan melalui malaikat Jibril
kepada Nabi dan Rasul-Nya yang mengandung perintah dan larangan sebagai pedoman
hidup bagi ummat manusia.
2. Pengertian
iman kepada kitab-kitab Allah,
Yang dimaksud dengan iman kepada
kitab-kitab Allah SWT. yaitu meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT.
telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada paraNabi dan Rasul yang berisi wahyu
Allah SWT. berupa perintah dan larangan untuk disampaiakan kepada umat manusia
agar diunakan sebagai pedoman hidup di dunia.
3. Dalil naqli dan
aqli terkait dengan iman kepada
kitab-kitab Allah SWT.
a.
Dalil Naqli :
Al-Qur’an

Artinya:
“Dan
mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan
Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat”. (QS. Al-Baqarah:4).
Hadits
Nabi SAW.:
Artinya:
“
Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir
dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, (HR. Muslim).
(dikutip dari himpunan hadits Arba’in karya Imam An-Nawawi)
b.
Dalil Aqli :
Allah SWT Maha ‘Alimun (=Tahu) bahwa manusia adalah makhluk yang dha’if
(=lemah). Sedangkan Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Rahman (=Pengasih) dan
Maha Rahim (=Penyayang). Atas hal itulah Allah SWT berkehendak memberikan
bimbingan kepada manusia agar tetap menjadi makhluk paling mulia di sisi-Nya
dengan memberikan pedoman berupa kitab suci lengkap dengan uswah hasanah
(contoh tauladan) yang berupa seorang Nabi dan Rasul.
4. Nama-nama kitab
Allah SWT. beserta para Nabi dan Rasul yang menerimanya:
Ø Kitab Taurat
Ada
yang menyebutnya Thoret atau Thora. Diturunkan kepada Nabi Musa AS (=Moses) abad ke 15 SM untuk
Bani Israil dan berbahasa Ibrani.
Kandungan
kitab Taurat:
a.
Perintah mengesakan Allah SWT.
b.
Larangan membuat dan menyembah patung berhala.
c.
Larangan menyebut Nama Allah SWT. Dengan sia-sia.
d.
Perintah mensucikan hari Sabtu.
e.
Perintah menghormati ayah dan ibu.
f.
Larangan membunuh sesama manusia.
g.
Larangan berbuat zina.
h.
Larangan mencuri.
i.
Larangan menjadi saksi palsu.
j.
Larangan mengambil istri orang lain.
Ø Kitab Zabur
Juga
ada yang menyebut Mazmur maupun Paska. Diturunkan kepada Nabi Dawud AS (=David) pada abad ke 10 SM
untuk Bani Israil dan berbahasa Qibthi.
Kandungan
kitab Zabur:
a.
Do’a
b.
Dzikir
c.
Nasihat
d.
Hikmah
e.
Menyeru kepada ketauhidan
f. Tidak berisi syari’at.
Ø Kitab Injil
Ada yang
menamakan Bibel maupun Alkitab. Diturunkan kepada Nabi Isa AS (=Yesus Kristus) pada awal abad
ke 1 M untuk Bani Israil dan berbahasa Suryani.
Kandungan
kitab Injil:
a.
Seruan tauhid kepada Allah SWT.
b.
Ajaran hidup zuhud dan menjauhi kerusakan terhadap
dunia.
c.
Merevisi sebagian hukum Taurat yang sudah tidak
sesuai.
d.
Berita tentang akan datangnya Nabi akhir zaman
bernama Ahmad atau Muhammad.
Ø Al-Qur’an
Nama
lainnya adalah Adz-Dzikru, Al-Furqon, Al-Bayan, Al-Huda, dsb. Diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW (=Ahmad) pada
abad 7 M mulai 6 Agustus 610 M untuk pedoman seluruh manusia dan berbahasa
Arab.

Artinya:
“Kami
menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur'an ini
kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk
orang-orang yang belum mengetahui”. (QS. Yusuf: 3)
Dan Rasulullah
pula bersabda seperti apa yang di firmankan oleh Allah SWT.
Artinya: “atas engkau membaca al-Quran
adalah cahaya bagimu dibumi dan
simpananmu dilangit.”(HR. Ibn Majah)
·
Menjadikan al-Quran sebagai sumber hukum dan
pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak
problem kehidupan yang tidak dapat diatasi oleh manusia.sepertinya:
- Berbagai macam jenis
penyakit timbul tanpa diketahui cara pengobatannya,
- terjadinya bencana
yang tidak disangka-sangka,
- terjadinya gejolak
sosial,dsb.
Semuanya
itu merupakan dampak sikap sikap manusia yang meninggalkan
al-Quran. Padahal
Rasulullah saw. Telah berpesan dalam sabdanya yang berbunyi:
Artinya: “kutinggalkan
untukmu dua perkara (pusaka), kalian tidak akan tersesat
selama berpegang
kepada keduanya, yaitu (al-Quran) dan sunnnah rasulNya.”(al-Hakim)
5. Shuhuf-shuhuf
yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul.
Disamping menurunkan kitab suci, Allah SWT. juga telah menurunkan
petunjuk-Nya dalam bentuk lembaran-lembaran yang disebut Shahifah atau Shuhuf.

Artinya:
“Sesungguhnya ini benar-benar
terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan
Musa”. (QS. Al-A’la: 18-19)
Shuhuf adalah wahyu yang
diturunkan dari Allah SWT. kepada para utusan-Nya dalam bentuk lembaran
(shahifah). Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dari Abu
Dzar R.A., bahwa shuhuf itu hanya bersisi tentang AMTSAL (=perumpamaan).
Diantara para Rasul yang telah
menerima shuhuf dari Allah SWT. adalah:
a. Nabi Adam AS. : 10
shuhuf.
b. Nabi Syits AS. : 50
shuhuf.
c. Nabi Idris AS. : 30
shuhuf.
d. Nabi Musa AS. : 10
shuhuf.
e. Nabi Ibrahim AS. : 10
shuhuf.
6. Isi pokok
dari kitab-kitab Allah
Pada dasarnya kitab-kitab suci memuat tentang
beberapa hal, yakni:
a.
Hukum I’tiqodiyah; hukum tentang keyakinan, seperti
iman kepada Allah SWT.,
Malaikat, Kitab, Rasul, Hari akhir dan Taqdir.
b.
Hukum Khuluqiyah; hukum tentang akhlaq, yakni
kewajiban para mukallaf untuk memperhias diri dengan perilaku utama (akhlaqul
karimah) dan menghindarkan diri dari perilaku tercela (akhlaqul madzmumah).
c.
Hukum ‘Amaliyah; hukum tentang amal perbuatan, yakni
segala perkataan, perbuatan dan tindakan manusia.
7. Fungsi kitab
suci bagi kehidupan sehari-hari:
b.
Menenteramkan hati.
c.
Mempertebal keyakinan.
d.
Menambah ilmu pengetehuan.
e.
Mengetahui riwayat (sejarah) umat masa lampau.
f.
Memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
g.
Menanamkan sikap toleransi terhadap pemeluk agama
lain.
8.
Faedah Iman Kepada Kitab Allah
Iman kepada kitab-kitab Allah akan membuahkan faedah yang agung, di
antaranya :
Pertama : Mengetahui perhatian Allah terhadap
para hambanya dengan
menurunkan kitab
kepada setiap kaum sebagai petunjuk bagi mereka.
Kedua : Mengetahui hikmah Allah Ta’ala
mengenai syariat-syariat-
Nya, di mana Allah telah menurunkan syariat
untuk setiap
kaum yang sesuai dengan kondisi mereka,
sebagaimana yang
Allah firmankan.
Ketiga : Mensyukuri nikmat Allah berupa
diturunkanya kitab-kitab(sebagai
pedoman dan petunjuk, eyd).
9.
Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT diantaranya, yaitu :
1. Mempertebal keimanan kepada Allah
SWT. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu
pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah manusia menjawab
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang
tampak maupun yang gaib.
2. Memperkuat keyakinan seseorang
terhadap tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah,
maka akan percaya terhadap kebenaran Al-Qur’an dan ajaran yang dibawa oleh Nabi
Muhammad saw.
3. Menambah ilmu pengetahuan. Karena
dalam kitab-kitab Allah, disamping berisi tentang perintah dan larangan Allah,
juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia
mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman.
4. Menanamkan sikap toleransi
terhadap pengikut agama lain. Karena dengan beriman kepada kitab-kitab Allah,
maka umat islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain.hal ini
sesuai apa yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis.
BAB IV
1. PENGERTIAN MALAIKAT
Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari
cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist Muhammad,
“Malaikat telah diciptakan dari cahaya.”[1]
Secara etimologis kata Malaikat (dalam bahasa Indonesia Malaikat) adalah
bentuk jamak dari malak, berasal dari masdhar al-khuluh yang artinya
ar-rissalah (misi atau pesan). Yang membawa misi atau pesan tersebut disebut
dengan ar-rasul (utusan). Dalam beberapa ayat Al-Quran Malaikat juga disebut
dengan rusul (utusan-utusan), misalnya pada surat Hud ayat 69.
Artinya
:
Dan
Sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada lbrahim
dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: “Selamat.” Ibrahim menjawab:
“Selamatlah,” Maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi
yang dipanggang.
Secara
terminologis Malaikat adalah mahkluk ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT dari
cahaya dengan wujud dan sifat yang berbeda-beda. Sebagai salah satu mahkluk
ghaib wujud malaikat tidakdapat dilihat, diraba, dicium, dirasakan oleh
manusia.
Karena
Malaikat adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT, walaupun malaikat
mempunyai keluarbiasaan yang sangat hebat, malaikat tidak berhak untuk
diibadahi oleh umat manusia. Namun umat manusia wajib untuk mempercayai dan
mengimani malaikat. Keimanan kepada malaikat merupakan salah satu rukun dari
rukun iman, hal ini sebagaimana penjelasan Rosulullah shollallohu ‘alaihi wa
sallam dalam hadits jibril, dimana malaikat jibril bertanya kepada beliau
tentang iman dan kemudian dijawab oleh Rosulullah “Engkau beriman kepada Allah,
para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kepada
qadar yang baik dan buruk “. (HR.Muslim). Ini artinya orang yang tidak
mengimani malaikat maka dia telah terjerumus dalam kekufuran karena telah
mengingkari salah satu rukun iman. Oleh karena itulah amat penting bagi kita
untuk mengetahui apa dan bagaimanakah bentuk keimanan yang benar terhadap
makhluk-makhluk Allah SWT.
2. KEISTIMEWAAN MALAIKAT
Para Malaikat diciptakan dari cahaya. Merupakan makhluk Allah yang selalu
taat dan tidak pernah maksiat. Malaikat adalah makhluk yang sangat besar,
Malaikat juga memiliki paras yang sangat indah. Setiap Malaikat berbeda-beda
bentuk kedudukan. Wujud dari Malaikat itu sendiri bukan sebagai pria atau
sebagai wanita. Para Malaikat pun tidak pernah makan dan minum, tidak merasakan
kelaparan dan kehausan seperti manusia. Dan Malaikat adalah mahkluk Allah yang
tidak pernah bosan ataupun lelah untuk berubadah dengan Allah sebagai tuhan
yang telah menciptakannya.
3. NAMA MALAIKAT DAN TUGAS-TUGAS MALAIKAT
Di antara para malaikat yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman,
berdasarkan Al Qur'an, hadits dan kitab-kitab. Nama (panggilan)
berserta tugas-tugas mereka adalah sebagai berikut:
·
Jibril - Pemimpin para malaikat, bertugas
menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi
dan rasul.
·
Mikail - Pembagi rezeki kepada seluruh
makhluk.
·
Israfil - Peniup sangkakala pada hari kiamat.
·
Munkar dan Nakir -
Pemeriksa amal manusia di alam barzakh.
·
Malaikat Maut - Para pencabut nyawa seluruh makhluk,
dibagi menjadi 2 jenis[2] yaitu:
·
Para pencabut dengan keras,
·
Para pencabut dengan lembut.
·
Malaikat
penjaga surga - Penjaga pintu
syurga.
·
Malik -
Pemimpin Malaikat Zabaniah dan penjaga neraka.
·
Harut dan Marut -
Dua Malaikat yang turun di negeri Babil.
·
Malaikat disekitar Arsy
·
Hamalat al 'Arsy -
Empat malaikat pembawa 'Arsy Allah, pada hari
kiamat jumlahnya akan ditambah empat menjadi delapan.[4]
·
Malaikat yang melingkari Arsy -
Para malaikat yang melingkari Arsy sambil bertasbih.[5]
·
Darda'il - Malaikat yang mencari orang yang
berdo'a, bertaubat, minta ampun dan lainnya pada bulan Ramadhan.[6]
·
Kiraman Katibin -
Para malaikat pencatat yang mulia, ditugaskan mencatat amal manusia[9][10][11] sewaktu manusia itu hidup di dunia
hingga di alam barzakh,[12][13] kemudian malaikat tersebut menjadi
saksi disidang hisab di Mahsyar.[14]
·
Mu’aqqibat -
Para malaikat yang selalu memelihara (menjaga) manusia dari kematian sampai
waktu yang telah ditetapkan yang datang silih berganti.[15][16][17][18]
·
Malaikat Qarin - Para malaikat pendamping manusia
dari lahir hingga ajalnya, bertugas membisikkan hal-hal kebenaran dan kebaikan.[19]
·
Malaikat Arham - Malaikat yang diperintahkan untuk
meniupkan ruh, menetapkan rizki, ajal, amal dan celaka atau bahagia pada 4
bulan kehamilan.[20]
·
As-Sijilli - Malaikat yang memberitahukan kepada Harut
dan Marut tentang makhluk
yang pernah membuat kerusakan dan pertumpahan darah dibumi.[24]
·
An-Nuqmah - Malaikat yang selalu berurusan
dengan unsur api dan duduk disinggasana berupa nayala api, ia memiliki wajah
kuning tembaga.[26]
·
Ahlul Adli - Malaikat besar yang melebihi
besarnya bumi besera isinya dikatakan ia memiliki 70 ribu kepala.[26]
·
Malaikat berbadan api dan salju -
Malaikat yang setengah badannya berupa api dan salju berukuran besar serta
dikelilingi oleh sepasukan malaikat yang tidak pernah berhenti berzikir.[26]
·
Ar-Ra'd - Malaikat pengatur awan dan hujan, ia mengaturnya dengan
menggunakan petir sebagai cambuk.[27][28][29][30]
·
Malaikat Rahmat -
Para penyebar keberkahan, rahmat, permohonan ampun dan pembawa roh orang-orang shaleh, ia datang bersama
dengan Malaikat Maut dan Malaikat `Adzab.[33]
·
Malaikat `Azab -
Para pembawa roh orang-orang kafir, zalim, munafik, ia datang bersama dengan
Malaikat Maut dan Malaikat Rahmat.[34]
·
Malaikat penggiring - Para
malaikat yang menggiring manusia di Mahsyar, malaikat
itu bersama dengan malaikat penyaksi (Kiraman Katibin).[14]
·
Malaikat pegunungan -
Malaikat yang menjaga pegunungan.[35]
·
Malaikat Bayt al-Makmur -
70 ribu malaikat yang setiap hari masuk ke Bayt
al-Makmur.[36]
·
Malaikat penyeru manusia
·
Penyeru bulan Ramadhan -
Satu malaikat yang terus menerus memanggil manusia beriman untuk bergembira dan
manusia jahat untuk menahan segala kejahatan ketika malam pertama bulan
Ramadhan hingga fajar.[37][38]
·
Penyeru dari pintu-pintu Surga -
Para malaikat yang berseru kepada orang beriman untuk memasuki pintu-pintu
tertentu tergantung dari amal ibadahnya.[39]
·
Penyeru kebaikan setiap hari -
Dua malaikat yang setiap hari berseru yang didengar oleh seluruh makhluk-Nya
kecuali manusia dan jin.[40]
·
Malaikat Laylat al-Qadr -
Jibril dan serombongan malaikat yang turun setiap Laylat al-Qadr pada bulan Ramadhan.[41][42][43]
·
Penjaga Mekkah dan Madinah -
Para malaikat yang menjaga Kota Mekkah dan Madinah dari kedatangan Dajjal.[44]
·
Pencari orang yang berzikir -
Para malaikat yang mencari orang-orang yang berzikir kepada Allah.[45]
·
Penganjur berbekam -
Malaikat yang menganjurkan berbekam ketika Muhammad sedang mi'raj ke Sidratul
Muntaha.[46][47]
·
Pengendali tali Neraka Jahannam -
70 ribu malaikat yang mengendalikan tali kekang Neraka Jahannam.[48]
·
Pendoa manusia yang mendoakan saudaranya - Para malaikat yang berkata, "Aamiin (Ya Allah, kabulkanlah do’anya bagi
saudaranya) dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan", kepada orang
yang mendoakan kebaikan saudaranya tanpa sepengetahuan mereka.[49]
·
Penyampai doa pujian - Dua
belas malaikat yang berebutan untuk menyampaikan doa pujian salah seorang sahabat
nabi kepada Allah.[50]
·
Penyaksi wafatnya sahabat
nabi - 70 ribu malaikat yang
menyaksikan wafatnya Sa'ad
bin Muadz.[51]
·
Pelindung dan pemberi dukungan orang beriman - Para malaikat yang pelindung
orang-orang beriman ketika hidup didunia dan akherat, ketika orang beriman
dalam keadaan sekarat mereka akan memberikan dukungan.[52]
·
Pembeda haq dan bathil -
Para malaikat yang ditugaskan untuk membedakan antara yang benar dan salah
kepada manusia dan jin.[53]
·
Penentram hati - Para
malaikat yang mendoakan seorang mukmin untuk meneguhkan pendirian sang mukmin
tersebut.[54]
·
Penjaga pintu langit -
Tujuh malaikat yang menjaga tujuh pintu langit. Mereka diciptakan oleh Allah
sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.[55]
·
Pemberi salam ahli surga -
Para malaikat yang memberikan salam kepada para penghuni surga.[56]
·
Pemohon kerahmatan (belas kasih)[57]
·
Pemohon ampunan orang beriman -
Para malaikat yang terdapat disekeliling 'Arsy yang memohonkan ampunan bagi
kaum yang beriman.[58]
·
Pemohon ampunan manusia di bumi -
Para malaikat yang bertasbih memuji Allah dan memohonkan ampun bagi orang-orang
yang ada di bumi.[59]
·
Pemohon ampunan para lelaki yang salat di masjid - Para malaikat yang mendoakan ampunan
bagi para lelaki yang ikhlas salat berjamaah di masjid.[60][61][62][63]
·
Pemohon ampunan pembesuk orang sakit -
70 ribu malaikat yang mengiringi dan mendoakan ampunan bagi umat muslim yang
membesuk orang sakit.[64][65][66]
·
Pemohon ampunan orang yang bershalawat kepada Nabi - Para malaikat yang mendoakan ampunan
bagi orang-orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad.[67]
·
Pemohon ampunan orang yang mengajarkan kebaikan - Para malaikat yang mendoakan ampunan
bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada sesama manusia.[68]
·
Pemohon ampunan orang tidur dalam keadaan suci - Para malaikat yang berada didalam
pakaian orang tidur dalam keadaan suci.[69]
·
Penghormat penuntut ilmu -
Para malaikat yang berhenti terbang karena ingin mendengarkan ilmu atau
menghormati orang yang mencari ilmu pengetahuan.[70]
·
Pengatur urusan dunia -
Malaikat yang mengatur urusan manusia didunia.[71]
·
Pendengar bacaan Qur'an
·
Pendengar bacaan Qur'an manusia ketika salat - Para malaikat yang mendengarkan dan
menelan bacaan Qur'an ketika manusia salat.[72]
·
Pendengar bacaan sahabat nabi -
Malaikat yang mendengarkan bacaan Qu'ran Usayd
bin Hudhayr.[73]
·
Pendo'a orang yang berinfaq dan orang kikir - Para malaikat yang berdoa setiap
pagi dan sore untuk orang yang berinfaq dengan doa kebaikan dan penahan infaq
dengan doa kehancuran.[74]
Nama Malaikat Maut dikatakan Izrail,
tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Quran maupun Hadits. Kemungkinan nama
malaikat Izrail didapat dari sumber Israiliyat.
Dalam Al Qur'an dia hanya disebut Malak
al-Maut atau Malaikat Maut.
Malaikat Jibril, walau namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, ia
juga disebut di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh al-Amin dan lainnya.
Dari nama-nama malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara
spesifik di dalam Al Qur'an, yaitu Jibril (QS 2 Al Baqarah: 97,98 dan QS 66 At
Tahrim: 4), Mikail (QS 2 Al Baqarah: 98) dan Malik (QS Al Hujurat) dan
lain-lain. Sedangkan Israfil, Munkar dan Nakir disebut dalam Hadits.
Wujud
Malaikat
Wujud para malaikat telah dijabarkan di
dalam Al Qur'an ada
yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:
“
|
Segala
puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai
utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap,
masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu. (Faathir 35:1)
|
”
|
Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan
bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu
sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat
al-'Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.
Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan
mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari unsur dasar tanah liat kering
dari lumpur hitam yang diberi bentuk[75] tidak
akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, hanya
Nabi Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli malaikat bahkan sampai dua
kali.[76]
Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah
muda, keadaan mereka sekarang sama persis ketika mereka diciptakan. Dalam
ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah dibandingkan
ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri
berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban
tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau bahkan
lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak
berkeluarga.
Sifat
Malaikat
Sifat-sifat malaikat yang diyakini oleh umat
Islam adalah sebagai berikut:
1. Selalu bertasbih siang dan malam
tidak pernah berhenti.[77]
2. Suci dari sifat-sifat manusia dan
jin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan
lainnya.
4. Tidak pernah maksiat dan selalu
mengamalkan apa saja yang diperintahkan-Nya.[80]
5. Mempunyai sifat malu.[81]
6. Bisa terganggu dengan bau tidak
sedap, anjing dan patung.[82]
7. Tidak makan dan minum.[83]
8. Mampu mengubah wujudnya.[84]
Malaikat tidak pernah lelah dalam
melaksanakan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka. Sebagai makhluk ghaib,
wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan
oleh manusia,
dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indera,
kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa
manusia. Ada pengecualian terhadap kisah Muhammad yang pernah bertemu dengan
Jibril dengan menampakkan wujud aslinya, penampakkan yang ditunjukkan kepada
Muhammad ini sebanyak 2 kali, yaitu pada saat menerima wahyudan Isra dan
Mi'raj.
Beberapa nabi dan rasul telah di
tampakkan wujud malaikat yang berubah menjadi manusia, seperti dalam
kisah Ibrahim, Luth, Maryam, Muhammad dan
lainnya.
Berbeda dengan ajaran Kristen dan Yahudi, Islam
tidak mengenal istilah "Malaikat Yang Terjatuh" (Fallen Angel). Azazil yang
kemudian mendapatkan julukan Iblis, adalah nenek moyang Jin, seperti Adam nenek
moyang Manusia.
Jin adalah makhluk yang dicipta oleh Allah dari 'api yang tidak
berasap', sedang malaikat dicipta dari cahaya.
Tempat
yang tidak disukai Malaikat
Menurut syariat Islam ada
beberapa tempat dimana para malaikat tidak akan mendatangi tempat (rumah)
tersebut dan ada pendapat lain yang mengatakan adanya pengecualian terhadap
malaikat-malaikat tertentu yang tetap akan mengunjungi tempat-tempat tersebut.
Pendapat ini telah disampaikan oleh Ibnu Wadhdhah, Imam Al-Khaththabi, dan yang
lainnya. Tempat atau rumah yang tidak dimasuki oleh malaikat itu di antara lain
adalah:
1. Tempat yang di dalamnya
terdapat anjing,
(kecuali anjing untuk kepentingan penjagaan keamanan, pertanian dan berburu);[88][89]
3. Tempat yang di dalamnya ada
seseorang muslim yang
mengancungkan dengan senjata terhadap saudaranya sesama muslim;[91]
Kesemuanya itu berdasarkan dalil dari hadits shahih
yang dicatatat oleh para Imam, di antaranya adalah Ahmad, Hambali, Bukhari,
Tirmidzy, Muslim dan lainnya. Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan bahwa
malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan
pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang.
Malaikat Jibril pun
enggan untuk masuk ke rumah Muhammad sewaktu ia berjanji ingin datang ke
rumahnya, dikarenakan ada seekor anak anjing di bawah tempat tidur.[93] Malaikat
Rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang
berteman dengan (memelihara) anjing.[94]
4. SIFAT YANG DIMILIKI MALAIKAT
a)
Sayap Para Malaikat
Allah
menciptakan para malaikat dan menjadikan mereka bersayap. Sayap para Malaikat
berbeda-beda dari sisi jumlah dan besarnya. Allah menjelaskan dalam QS Fathir
ayat 1,
Artinya
:
“Segala
puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai
utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap,
masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.”
Yang
dimaksud Allah menambahi dalam penciptaan apa yang Dia kehendaki sebagaimana dalam
ayat di atas adalah menambah jumlah malaikat dan menambah jumlah sayap
malaikat, sebagaimana yang Dia inginkan.
Dari
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan bahwasanya Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat malaikat Jibril memiliki 600 sayap.” (HR
Muslim) Dalam riwayat Ahmad dinyatakan bahwa satu sayap malaikat Jibril itu
sudah bisa menutupi ufuk.
b)
Para malaikat tidaklah makan tidak pula minum. Tidak menikah, dan tidak pula
berketurunan.
“Maka
tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh
perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata, “Jangan
kamu takut, sesungguhnya kami adalah yang diutus kepada kaum Luth.”(QS Huud:
70)
Diriwayatkan
dari Said bin Musayyib, beliau metakan bahwa para malaikat itu bukan laki-laki
dan bukan perempuan, tidak makan, tidak minum, tidak menikah dan tidak
berketurunan.
c)
Malaikat juga mendengar, melihat, dan berbicara.
Terdapat
banyak dalil yang menunjukkan bahwa para malaikat itu berdialog dengan Allah
subhanahu wa ta’ala. Dalilnya, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”
Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman yang
artinya, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS
al-Baqarah: 30).
Ayat
ini menunjukkan bahwa para malaikat berbicara kepada Allah dan Allah pun
mengajak bicara dengan mereka. Para malaikat mendengar firman Allah dan hal
tersebut menyebabkan mereka pingsan.
“Dan
tiadalah berguna syafa’at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah
diizinkan-Nya memperoleh syafa’at itu, sehingga apabila telah dihilangkan
ketakutan dari hati mereka, mereka berkata “Apakah yang telah difirmankan oleh
Tuhan-mu?” Mereka menjawab, “Yang benar,” dan Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi
Maha Besar” (QS Saba’: 23).
Malaikat
juga berbicara dengan manusia baik pada saat dalam rupa aslinya atau pun ketika
berwujud manusia. Ketika dalam wujud manusia, maka orang yang diajak bicara
oleh malaikat pun bisa menyaksikan rupa malaikat tersebut sebagaimana dalam
hadits Jibril.
Terkadang pula Nabi bisa melihat malaikat, namun para shahabat yang berada di sekelilingnya tidak bisa melihatnya.
Terkadang pula Nabi bisa melihat malaikat, namun para shahabat yang berada di sekelilingnya tidak bisa melihatnya.
Diantara
dalil hal tersebut adalah saat Nabi berkata kepada isterinya Aisyah, “Ini
Malaikat Jibril, dia mengucapkan salam untukmu. Aisyah pun mengatakan engkau
bisa melihat apa yang tidak bisa kami lihat.” (HR Bukhari dan Muslim)
Malaikatpun
berbicara dengan sesamanya, sebagaimana firman Allah dalam QS Saba’ ayat 23.
Pada saat menjelaskan ayat tersebut Aisyah mengatakan, “Sesungguhnya para
malaikat turun ke awan, lalu menceritakan ketetapan yang sudah ditetapkan di
langit.” Pembicaraan mereka ini kemudian dicuri oleh jin lalu disampaikan
kepada para dukun.
d)
Malaikat tidak pernah merasa capek dan bosan
Pada
surat Al- Anbiya: 20, Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada
henti-hentinya”. Dan pada QS. Fushillat : 38, yang berbunyi sebagai berikut :
Artinya
:
“Jika
mereka menyombongkan diri, Maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu
bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.”
(Fushillat:38)
e)
Para malaikat juga merasakan kematian
Terdapat
banyak dalil yang menunjukkan bahwa semua makhluk hidup tak terkecuali malaikat
itu akan merasakan kematian. Diantaranya adalah :
·
“Janganlah kamu sembah di samping Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak
ada Tuhan melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.
Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS
al-Qashash: 88).
·
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa.” (QS Ar-Rahman: 26).
·
Para ulama’ ahli tafsir menyebutkan bahwa malaikat yang terakhir mati
adalah malaikat kematian. Sedangkan malaikat yang pertama kali dibangkitkan
dari kematian adalah malaikat peniup sangkakala.
f)
Karakter kejiwaan para malaikat terjaga dari maksiat
Allah
menciptakan para malaikat dan memberikan tugas besar untuk mereka. Oleh karena
itu malaikat ma’shum (terjaga) dari tindak maksiat, sehingga tatanan alam
semesta ini tidak mengalami ketimpangan. Allah berfirman yang artinya, “Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS at-Tahrim:
6), “Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan
perintah-perintahNya..” (QS al-Anbiya” : 27).
Ada
sebagian orang yang kebingungan mengenai kemakshuman para malaikat jika
dihubungkan dengan surat al-Anbiya: 29, “Dan barangsiapa di antara mereka,
mengatakan: “Sesungguhnya Aku adalah tuhan selain daripada Allah”, maka orang
itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan
kepada orang-orang zalim.
Jawaban
tentang hal ini sebagaimana yang disampaikan Syaikh Syinqiti dalam tafsirnya.
Beliau mengatakan, “Meskipun para malaikat adalah makhluk yang mulia dan
memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah, akan tetapi seandainya ada seorang
malaikat yang mengaku sebagai ilah selain Allah tentu akan Allah siksa dengan
api neraka. Kita semua mengetahui bahwasanya pengandaian itu mungkin terjadi
dan adapula pengandaian yang tidak mungkin terjadi. Ayat yang semisal ini yang
berisikan pengandaian yang tidak mungkin terjadi adalah dalam surat az-Zumar 65
yang artinya, “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada yang
sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan , niscaya akan hapuslah amalmu dan
tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.
Kita
semua sudah mengetahui bahwasanya para nabi itu terjaga dari melakukan
kemusyrikkan. Ayat-ayat di atas (QS al-Anbiya 29 dan al-Zumar 65) dan ayat-ayat
yang semakna, semuanya menunjukkan bahwa Allah adalah satu-satunya zat yang
berhak untuk disembah dan tidak boleh disekutukan. Disamping itu satu jenis ibadah
pun tidak boleh diberikan kepada selain Allah, meskipun kepada malaikat yang
sangat dekat dengan Allah, tidak pula seorang nabi sekaligus rasul.
”Ada
juga orang yang kebingungan tentang kemakshuman malaikat jika dikaitkan dengan
keengganan iblis untuk bersujud kepada Adam. Hal ini sebenarnya tidak perlu
dibingungkan mengingat iblis bukanlah malaikat menurut pendapat yang benar. Ada
juga yang meneruskan hal ini dengan Harut dan Marut yang mengajarkan sihir
kepada banyak orang. Hal ini sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan jika kita
menyadari bahwasanya apa yang dilakukan oleh Harut dan Marut itu atas perintah
Allah sebagai cobaan dan ujian bagi manusia.
g)
Berilmu
Allah
berfirman, “Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui
selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah
Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana . (QS al-Baqarah: 32), Allah juga
membebani para malaikat dengan berbagai tugas di langit dan di bumi. Oleh
karena itu tentu mereka memiliki ilmu berkenaan dengan tugas yang diberikan
kepada mereka.
Allah
berfirman, “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada yang mengawasi, yang mulia dan
mencatat,(QS al-Infithar: 10-11).
h)
Berdebat
Allah
berfirman yang artinya: “Ini adalah suatu rombongan yang masuk berdesak-desak
bersama kamu. Tiadalah ucapan selamat datang kepada mereka karena sesungguhnya
mereka akan masuk neraka.”(QS Shaad: 69), Yang dimaksud berdebat dalam hal ini
adalah berdialog dan saling membantah di antara sesama mereka.
i)
Bershaf Di Sisi Allah
“Dan
sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf . Dan sesungguhnya kami benar-benar
bertasbih .” (QS as-Shaffat: 165-166).
Nabi
bersabda, “Tidakkah kalian bershaf sebagaimana para malaikat membuat barisan di
sisi Rabbnya?” Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah shaf
yang dibuat oleh para malaikat di sisi Rabbnya? Nabi bersabda, “Mereka
menyempurnakan dan merapatkan shaf” (HR Muslim).
j)
Safaroh, Kirom, dan Baroroh.
Allah
berfirman, “Di tangan para penulis, yang mulia lagi berbakti.” (QS Abasa:
15-16). Yang dimaksud safarah adalah penghubung antara Allah dan para rasul
serta para nabi
Secara bahasa safarah berarti memperbaiki. Sehingga para malaikat dijadikan sebagaimana duta yang memperbaiki keadaan suatu kaum pada saat mereka turun membawa wahyu Allah dan menyampaikannya. Sedangkan yang dimaksud kiram adalah ciri fisik mereka yang bagus mulia dan terpuji. Sedangkan yang dimaksud dengan bararah adalah akhlak dan perbuatan para malaikat itu suci dan sempurna. Dari Aisyah Rasulullah bersabda, “Permisalan orang yang pandai membaca al-Quran adalah bersama para malaikat yang safarah, kiram, dan bararah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Secara bahasa safarah berarti memperbaiki. Sehingga para malaikat dijadikan sebagaimana duta yang memperbaiki keadaan suatu kaum pada saat mereka turun membawa wahyu Allah dan menyampaikannya. Sedangkan yang dimaksud kiram adalah ciri fisik mereka yang bagus mulia dan terpuji. Sedangkan yang dimaksud dengan bararah adalah akhlak dan perbuatan para malaikat itu suci dan sempurna. Dari Aisyah Rasulullah bersabda, “Permisalan orang yang pandai membaca al-Quran adalah bersama para malaikat yang safarah, kiram, dan bararah.” (HR Bukhari dan Muslim).
k)
Memiliki rasa takut kepada Allah
“Dan
guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, para malaikat karena takut kepada-Nya,
dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia
kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan yang
maha keras siksa-Nya.” (QS ar-Ra’du: 13).
Diriwayatkan
oleh Thabrani dalam Mu’jam Ausath dengan sanad yang hasan dari Jabir.
Rasulullah bersabda, “Pada saat malam Isra’ Mi’raj aku melewati Mala’ A’la
(para malaikat) sedangkan Jibril bagaikan tikar karpet yang usang karena
demikian takut kepada Allah.
l)
Merasa Malu
Nabi
bersabda mengenai Utsman, “Tidakkah aku merasa malu terhadap seseorang (Utsman)
yang para malaikat merasa malu terhadapnya. (HR Bukhari)
5. PERBEDAAN MALAIKAT DENGAN SYETAN/ JIN/
IBLIS.
Malaikat
terbuat dari cahaya atau nur sedangkan jin berasal dari api atau nar. Malaikat
selalu tunduk dan taat kepada Allah sedangkan jin ada yang muslim dan ada yang
kafir. Yang kafir adalah syetan dan iblis yang akan terus menggoda manusia
hingga hari kiamat agar bisa menemani mereka di neraka.
Malaikat
tidak memiliki hawa nafsu sebagaimana yang dipunyai jin. Jin yang jahat akan
selalu senantiasa menentang dan menjalankan apa yang dilarang oleh Tuhan Allah
SWT. Malaikat adalah makhluk yang baik dan tidak akan mencelakakan manusia
selama berbuat kebajikan, sedangkan syetan dan iblik akan selalu mencelakakan
manusia hingga hari akhir.
6. HIKMAH BERIMAN KEPADA MALAIKAT
Iman kepada malaikat mengandung empat unsur, yaitu :
1)
Mengimani wujud mereka.
2)
Mengimani mereka yang kita kenali nama-namanya, seperti Jibril, dan juga
terhadap nama-nama malaikat yang tidak kita kenal.
3)
Mengimani sifat-sifat mereka yang kita kenali, seperti sifat bentuk Jibril,
sebagaimana yang pernah dilihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
mempunyai 600 sayap yang menutup ufuk.
4)
Mengimani tugas-tugas yang diperintahkan Allah kepada mereka yang sudah kita
ketahui, seperti bacaan tasbih, dan menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala
siang-malam tanpa merasa lelah.
Mengetahui
keagungan Allah, kekuatan-Nya, dan kekuasaan-Nya. Kebesaran makhluk pada
hakikatnya adalah dari keagungan sang Pencipta. Menambah rasa syukur kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala atas perhatian-Nya untuk umat manusia dengan mengutus
para Malaikat untuk memelihara, mencatat amal-amal dan berbagai kemashlahatannya
yang lain. Dan rasa cinta kepada para Malaikat karena ketaatan mereka kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Catatan
kaki
1.
^ Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut, (Surat An-Nāzi`āt 79 1-2).
^ Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut, (Surat An-Nāzi`āt 79 1-2).
2.
^ "Tahukah
kamu apakah (Neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak
membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada
sembilan belas (malaikat penjaga), dan tiada Kami jadikan penjaga Neraka itu
melainkan malaikat."(Al-Muddatstsir: 27-30).
3.
^ "...dan
malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit, dan pada hari itu delapan
orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka." (Al-Haaqqah
69:17)
4.
^ "...dan kamu
(Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling 'Arsy
bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba
Allah dengan adil dan diucapkan: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta
alam"." (Az-Zumar 39:75)
6.
^ "...dan
Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan
diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian
kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami,
dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya." (Al-An'am 6:61)
8.
^ Gerak-gerik
manusia dan perkataannya dicatat oleh para malaikat dalam Al Quran: "...dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya",
"(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang
duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri". "Tiada
suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas
yang selalu hadir." (Qaaf 50:16-18.)
9.
^ "Padahal
sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi
(pekerjaanmu)", "yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat
(pekerjaan-pekerjaanmu itu)." (Al-Infithaar
82:10-11)
10. ^ "Apakah
mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka?
Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu
mencatat di sisi mereka." (Az-Zukhruf 43: 80)
11. ^ Dari Anas bahwa
nabi bersabda: 'Sesungguhnya Allah telah menugaskan dua Malaikat untuk menulis
segala apa yang dilakukan atau dituturkan oleh seseorang hamba-Nya (satu
disebelah kanannya dan yang satu lagi disebelah kirinya); kemudian apabila
orang itu mati.maka Tuhan perintahkan kedua malaikat itu dengan firman-Nya:
'Hendaklah kamu berdua tinggal tetap di kubur hamba-Ku itu serta hendaklah kamu
mengucapkan tasbih, tahmid dan takbir hingga hari Kiamat dan hendaklah kamu
menulis pahalanya untuk hamba-Ku
itu,' dan pada satu atsar, ada disebutkan bahwa kedua
malaikat itu melaknat si mati hingga ke hari Kiamat, jika ia seorang kafir.
12. ^ Dari Anas, nabi
bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menugaskan dua Malaikat untuk menulis
segala apa yang dilakukan atau dituturkan oleh seseorang hamba-Nya. Apabila
orang itu mati, maka Tuhan perintahkan kedua Malaikat itu dengan firman-Nya:
"Hendaklah kamu berdua tinggal tetap di kubur hamba-Ku itu serta hendaklah
kamu mengucap tasbih, tahmid dan takbir hingga ke hari qiamat dan hendaklah
kamu menulis pahalanya untuk hamba-Ku itu." (H.R. Thabrani)
13. ^ a b "...dan
datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan
seorang malaikat penyaksi." (Surah Qaf 50:21)
14. ^ Para malaikat
yang ditugaskan menjaga seorang hamba dalam segala ihwalnya, tercantum dalam Al
Qur'an: "Sama saja (bagi Tuhan), siapa di
antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan
ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan
(menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang
selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya
atas perintah Allah." (Ar-Ra’du 13:
10-11).
15. ^ "...dan
Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan
diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian
kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami,
dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya." (Al-An'aam 6:61)
16. ^ Dari Abu Hurairah
r.a. Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat (yang
menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh)
naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka
berkumpul lagi pada waktu shalat ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang
hari (hingga shalat ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas
pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, `Bagaimana
kalian meninggalkan hambaku?', Mereka menjawab,`Kami datang sedangkan mereka
sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang
melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Imam Ahmad
dalam Al Musnad no. 9140)
17. ^ Ibnu Abbas
menjelaskan, “Mereka adalah para malaikat yang menjaga manusia dengan perintah
Allah, jika ada takdir yang akan menimpanya maka malaikat ini menyingkir
darinya” (Tafsir At-Thabari, no.20217) dan ahli tafsir dari kalangan Tabi’in yang bernama Imam Mujahid, menjelaskan ayat
ini, “Pada masing-masing manusia ada seorang malaikat penjaga. Mereka menjaga
orang tersebut dengan perintah Allah” (Tafsir Ath-Thabari, no. 20214)
18. ^ Imam Ahmad dan Imam Muslim,
Muhammad bersabda kepada Abdullah Mas'ud, "Setiap
kamu ada Qarin dari bangsa jin, dan juga Qarin dari bangsa malaikat." Mereka bertanya:"Engkau
juga ya Rasulullah." Sabdanya: "Ya aku
juga ada, tetapi Allah telah membantu aku sehingga Qarin itu dapat kuislamkan
dan hanya menyuruh aku dalam hal kebajikan saja."(Hadits riwayat
Ahmad dan Muslim).
19. ^ Dari Abu
‘Abdir-Rahman ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam menuturkan kepada kami, dan beliau adalah
ash-Shadiqul Mashduq (orang yang benar lagi dibenarkan perkataannya), beliau
bersabda,"Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya
dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah (bersatunya
sperma dengan ovum), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal
darah) seperti itu pula. Kemudian menjadi mudhghah(segumpal
daging) seperti itu pula. Kemudian seorang malaikat diutus kepadanya untuk
meniupkan ruh di dalamnya, dan diperintahkan untuk menulis empat hal, yaitu
menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya. Maka demi
Allah yang tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Dia,
sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli surga,
sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal sehasta, tetapi
catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka
dengan itu ia memasukinya, dan sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal
dengan amalan ahli neraka, sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya
tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan
amalan ahli surga, maka dengan itu ia memasukinya". (Hadits riwayat
al-Bukhari dan Muslim).
20. ^ "Ya
(cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu
dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat
yang memakai tanda." (Al Imran 3: 125)
21. ^ "Kemudian
Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya dan kepada orang-orang yang
beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan
Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah
pembalasan kepada orang-orang yang kafir." (at-Taubah 9:26)
23. ^ Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Abu Ja’far al-Baqir.
Kisah ini ditulis pada kitab’’Qashash al-Anbiyaa’’ (Kisah Para Nabi
dan Rasul), Kisah Penciptaan Adam, hal. 20. KaryaIbnu Katsir,
tahqiq hadits Syekh Al-Albani.
24. ^ As-Suddiy
mengatakan: “Saat itu Ibrahim didampingi Malaikat
azh-Zhil (Malaikat Pemberi Naungan), sehingga saat itu Ibrahim yang berada
ditengah kobaran api, pada hakikatnya berada di taman hijau. Orang-orang
melihatnya dan tidak mampu mencapai padanya dan ia pun tidak keluar untuk
menemui mereka.” Kisah ini ditulis
pada kitab ’’Qashash al-Anbiyaa’’(Kisah Para Nabi
dan Rasul), Kisah Nabi Ibrahim Al-Khalil, hal. 199. Karya Ibnu Katsir, tahqiq
hadits Syekh Al-Albani.
25. ^ a b c d Ad-Dam'u,
An-nuqmah, Ahlul Adli dan Malaikat bertubuh api dan salju - Tempat-tempat
Bersejarah dalam Kehidupan Rasulullah oleh Hanafi Muhalawi Hal.22
26. ^ Ketika ditanya
tentang petir, Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Dalam hadits marfu’ (sampai kepada
Nabi Muhammad saw) pada riwayat At-Tirmidzi dan selainnya, Nabi saw ditanya
tentang petir, lalu beliau menjawab: “Petir adalah malaikat yang diberi tugas
mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai
dengan kehendak Allah.’”
27. ^ Ketika
menafsirkan surat al-Baqarah, ayat 19, As-Suyuthi mengatakan bahwa petir adalah
malaikat yang ditugasi mengatur awan. Ada juga yang berpendapat bahwa petir
adalah suara malaikat. Sedangkan kilat (barq) adalah kilatan cahaya dari cambuk
malaikat tersebut untuk menggiring mendung. (Lihat dalam Tafsir Jalalain)
28. ^ Kisah dari Abu
Hurairah dari Muhammad bersabda, "Tatkala
seorang laki-laki berada di tanah lapang (gurun) dia mendengar suara di awan,
‘Siramilah kebun fulan’, maka menjauhlah awan tersebut kemudian menumpahkan air
di suatu tanah berbatu hitam, maka saluran air di situ (dari saluran-saluran
yang ada) telah memuat air seluruhnya."(Hadits riwayat Imam Muslim)
29. ^ Malaikat ini bertugas
mengatur awan. Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata, "Orang-orang
Yahudi datang menemui nabi, lalu mereka bertanya, "Wahai Abul
Qasim, kami akan bertanya kepadamu tentang beberapa hal. Jika engkau
menjawabnya maka kami akan mengikuti, mempercayai dan beriman kepadamu." Mereka
bertanya, "Beritahukan kepada kami tentang ar
Ra'd, apakah itu?" Beliau
menjawab, "Salah satu malaikat yang diserahi
tugas untuk mengatur awan." (Hadits
riwayat an Nasai, dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam ash Shahihah no. 1872)
30. ^ Muhammad
bersabda: "Kepada matahari diutus sembilan Malaikat. Setiap harinya mereka
menghujani matahari dengan salju. Seandainya tidaklah demikian niscaya tiada
sesuatupun yang terkena sinar matahari melainkan pasti terbakar." (Hadits
riwayat Thabranimelalui Abu Umamah)
32. ^ "...dan
(malaikat-malaikat) yang menyebarkan (rahmat Tuhannya) dengan
seluas-luasnya." (Al
Mursalaat 77:3)
34. ^ Dikisahkan dari Aisyah, Ia bertanya
kepada nabi, "Apakah engkau mengalami hari yang sulit pada Pertempuran
Uhud? Nabi menjawab, "Suku-mu telah membuat saya banyak masalah, dan
masalah yang lebih buruk ketika di Hari Aqabah, ketika saya memperkenalkan diri
kepada Ibnu 'Abd-Yalail bin 'Abd-Kulal dan ia tidak menanggapi permintaan saya.
Kemudian saya berangkat, dengan diliputi kesedihan yang berlebihan, saya tetap
melanjutkan perjalanan, dan tidak bisa bersantai sampai saya menemukan diriku
sedang berada di Qarn ath-Thaalib, ketika
saya menengadahkan kepalaku ke langit untuk melihat awan yang membayangiku,
secara tak terduga saat saya mendongak, melihat Jibril diatas awan. Kemudian
Jibril berkata kepadaku, 'Allah telah mendengar apa yang telah dikatakan oleh
umatmu, dan apa yang telah mereka katakan kepadamu, Allah telah mengutus
Malaikat Pegunungan kepadamu, sehingga engkau bisa memerintahkan dia untuk
melakukan apapun yang engkau inginkan terhadap orang-orang tersebut.' Kemudian
Malaikat Pegunungan memanggil dan memberi hormat kepadaku, dan berkata,
"Ya Muhammad! Perintahkan apa yang engkau mau, sesukamu, aku akan
menimpakan Al-Akh-Shabain (dua gunung) kepada mereka." Nabi berkata,
"Tidak! Tetapi saya berharap Allah akan membiarkan mereka melahirkan
anak-anak yang akan menyembah Allah saja, dan tidak akan menyembah selain
kepada-Nya. (Shahih al-Bukhari, Volume 4, Buku 54, Nomor 454).
35. ^ “Sesungguhnya baitul
makmur berada di langit yang ketujuh sejajar dengan Ka’bah di bumi, setiap
hari ada 70 ribu malaikat yang shalat di dalamnya kemudian apabila mereka telah
keluar maka tidak akan kembali lagi.” (Hadits riwayat Bukhari, no.3207 dan
Muslim, no. 259)
36. ^ “Apabila tiba
malam pertama Ramadhan akan diikat (dirantai) segala syaitan dan jin-jin yang
sesat, ditutup segala pintu neraka hingga tidak ada satu pintu pun yang dibuka,
dibuka segala pintu syurga hingga tidak ada satu pintupun yang ditutup. Seorang
penyeru (yakni Malaikat) akan berseru; “Wahai orang yang mengejar kebaikan!
Tampillah kamu. Wahai orang yang ingin melakukan kejahatan! Undurlah kamu
(yakni berhentilah dari melakukan kejahatan)”. Akan terdapat orang-orang yang
bakal dibebaskan Allah dari api neraka. Hal demikian itu berlaku pada setiap
malam (di sepanjang Ramadhan)”. (Riwayat Imam at-Tirmizi, Baihaqi dan Ibnu
Hibban dari Abu Hurairah)
37. ^ “Apabila malam
pertama bulan Ramadhan tiba, maka syaithan-syaithan dan jin-jin Ifrit
dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup sehingga tidak satupun darinya terbuka,
dan pintu-pintu surga dibuka sehingga tidak satupun pintu yang tertutup.
Kemudian ada seorang (malaikat) penyeru yang memanggil: “Wahai pencari
kebaikan, bergembiralah! Wahai para pencari kejahatan, tahanlah!”. (HR.
At-Tirmizi, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah).
38. ^ Diriwayatkan oleh
Abu Hurairah, nabi bersabda: "Barangsiapa yang melakukan dua atau lebih
dari jenis-jenis amal kebajikan untuk mencapai keredhaan Allah, ia akan diseru
oleh malaikat dari pintu-pintu Syurga, katanya: 'Wahai Hamba Allah! Pintu ini
lebih baik bagimu memasukinya! Maka barangsiapa yang memperbanyak jenis salat:
ia tetap diseru dari pintu salat, dan barangsiapa yang memperbanyak jenis
perjuangan: ia tetap diseru dari pintu perjuangan, dan barangsiapa yang
memperbanyak jenis puasa: ia tetap diseru dari pintu puasa yang bernama:
Rayyan, dan barangsiapa yang memperbanyak jenis sedekah: ia tetap diseru dari
pintu sedekah.' Mendengarkan yang demikian, Abu Bakar berkata: 'Ayah dan ibuku
menjadi galang gantimu ya rasulullah! (dalam saat kecemasan) Tidaklah menjadi
sebarang kesusahan kepada orang yang dijemput masuk dari setiap pintu itu
bahkan satu kemuliaan kepadanya, maka adakah barangsiapa yang dijemput masuk dari
semua pintu itu?' Nabi menjawab: 'Ya ada! dan aku harap engkau seorang dari
mereka yang berbahagia itu'."
39. ^ Hadis riwayat:
Abu ad-Dardaa', nabi bersabda: "Tidak ada satu hari yang terbit
mataharinya melainkan ada di kiri kanan matahari itu: dua malaikat yang
menyerukan seruan yang didengari oleh semua makhluk Allah selain dari manusia
dan jin, katanya: 'Wahai sekalian manusia! Marilah kamu semua berusaha
mengerjakan amal bakti kepada Tuhan kamu, karena sesungguhnya
pendapatan-pendapatan yang sedikit serta mencukupi keperluan hidup di dunia
adalah lebih baik daripada pendapatan-pendapatan yang banyak serta melalaikan
bekal akhirat'; dan tidak masuk matahari melainkan ada di kiri kanannya dua
malaikat yang menyerukannya seruan yang didengarinya oleh semua makhluk Allah
selain dari manusia dan jin, katanya: 'Ya Tuhan kami! Berikanlah ganti yang
berganda-ganda kepada orang yang mencurahkan nikmat-nikmat yang dikurniakan
kepadanya pada jalan yang diridhai Allah, dan timpakanlah kerugian yang besar
ke atas orang yang menahan nikmat-nikmat Allah itu daripada mengeluarkannya
pada jalan yang dituntut oleh Allah.'"
40. ^ Anas bin Malik
berkata, rasulullah bersabda: “Apabila datang malam Lailatul Qadar, maka
turunlah Malaikat Jibril dengan rombongan malaikat. Mereka membacakan salawat
dan salam atas setiap hamba yang berdiri atau duduk sambil berzikir kepada
Allah Swt”.
41. ^ Abu
Hurairah berkata: “Malaikat–malaikat turun ke bumi
pada pada malam Lailatul Qadar lebih banyak dari bilangan batu kerikil.
Dibukalah pintu-pintu langit untuk turunnya malaikat itu sebagaimana riwayat
yang datang dan bersinar teranglah beberapa nur serta terjadilah suatu
pemunculan (tajalli) yang besar yaitu terbukanya sebagian alam malaikut.
Manusia dalam hal ini sangat berbeda-beda. Di antara mereka ada yang dibukakan
alam langit dan bumi kemudian terbukalah beberapa hijab yang menutup langit,
lalu dia dapat menyaksikan malaikat-malaikat dalam bentuk aslinya, yaitu ada
yang berdiri, ruku’, sujud, dzikir, bersyukur, membaca tasbih dan membaca
tahlil. Diantara manusia ada yang terbuka baginya sehingga tampak surga dengan
apa yang ada di dalamnya.
42. ^ “Sesungguhnya
Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam al-Qadar (kemuliaan). Dan
tahukah kamu apakah malam al-Qadar itu? Malam al-Qadar itu lebih baik dari
seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan
izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan
sampai terbit fajar”. (al-Qadr: 97:1-5)
43. ^ Dalam sebuah
hadits yang panjang dari Abu Umamah rodhiyallohu ‘anhu, ia berkata bahwa
Rosululloh bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada fitnah di muka bumi
ini semenjak Alloh menciptakan keturunan Adam yang lebih besar daripada fitnah
ad-Dajjal, dan sungguh tidaklah Alloh mengutus seorang nabi melainkan dia
memberi peringatan kepada umatnya tentang ad-Dajjal …. (hingga sabdanya):...dan
tidak ada suatu tempat yang tersisa di muka bumi ini melainkan akan dikunjungi
ad-Dajjal kecuali Mekkah dan Madinah, segala penjuru kotanya dijaga para
malaikat yang menghunus pedang.” (Shohih al-Jami’ 7875)
44. ^ Fudhail bin
`Iyadh berkata, "Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat yang mencari
kumpulan orang yang berzikir kepada-Nya, maka perhatikanlah dengan siapa kamu
bermajelis (duduk-duduk)..." (Syarh I'tiqad Ahlis Sunnah wal Jama'ah
1/156)
45. ^ Anas
bin Malik berkata: Telah bersabda Rasulullah:
"Tidaklah aku melewati sekelompok malaikat pada malam aku diisra`kan
kecuali mereka berkata, ‘Wahai Muhammad, suruhlah umatmu berbekam." (HR.
Ibnu Majah, no. 3479)
46. ^ Ibnu 'Abbas
radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam telah
bersabda: "Tidaklah aku melewati sekelompok malaikat pada malam aku
diisra`kan kecuali tiap mereka berkata kepadaku, ‘Wajib bagimu wahai Muhammad
untuk berbekam’." (HR. Ibnu Majah, no. 3477)
47. ^ Abdullah bin Ma’ud meriwayatkan Nabi
bersabda maksudnya, “Pada hari kiamat akan didatangkan Neraka Jahannam dengan
70.000 tali pengekang, setiap kekang ditarik oleh 70.000 malaikat.” (Riwayat al
Bukhari & Muslim)
48. ^ al-Imam Muslim
dari Shafwan, ia adalah Ibnu ‘Abdillah bin Shafwan, dan ummu ad-Darda' di
bawahnya, beliau berkata: “Aku pergi ke Syam dan mendatangi Abud Darda’ di
rumahnya, tetapi beliau tidak ada di rumah, yang ada hanyalah Ummud Darda’, ia
berkata: ‘Apakah tahun ini engkau akan pergi haji?’ ‘Ya,’ jawabku. Dia berkata:
‘Do’akan kami dengan kebaikan, karena nabi pernah bersabda: ‘Do’a seorang
muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang
dido’akannya adalah do’a yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada malaikat yang
menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdo’a untuk saudaranya dengan sebuah
kebaikan, maka malaikat tersebut berkata: ‘Aamiin dan engkau pun mendapatkan
apa yang ia dapatkan.’” ‘Abdullah berkata: “Lalu aku pergi ke pasar dan bertemu
dengan Abud Darda’, lalu beliau mengucapkan kata-kata seperti itu yang
diriwayatkan dari nabi.” Shahiih Muslim kitab adz-Dzikr wad Du’aa’ wat Taubah
wal Istighfaar bab Fadhlud Du’aa’ lil Muslimiin bi Zhahril Ghaib (IV/ 2094 no.
2733 (88))
49. ^ Seorang sahabat
nabi yang membaca doa iftitah dengan bacaan, yang artinya "Segala puji
bagi Allah dengan pujian yang sangat banyak, baik dan penuh berkah." Lalu
nabi bersabda: "Aku melihat 12 orang malaikat berebutan untuk
menyampaikannya kepada Allah. (Hadits riwayat Muslim dan Abu Uwanah. Sifat
Shalat Nabi. Doa-doa iftitah, hal. 124, karya Muhammad Nashrudin al-Albani.)
50. ^ An-Nasa'i
meriwayatkan dari Ibnu Umar dari Rasulallah, beliau bersabda, "Orang ini (Sa'ad
bin Muadz) adalah orang yang mana 'Arsy bergetar
karenanya dan pintu-pintu langit dibukakan untuknya, serta 70.000 malaikat
menyaksikan hari wafatnya, tetapi juga dihimpit satu kali himpitan, kemudian
setelah itu ia dibebaskan darinya. (Sunan an-Nasa'i, 4/100 dan lihat takhrij
hadits ini dalam kitab as-Silsilah ash-Shahihah karya Syaikh al-Albani, 4/268
no.1695.)
51. ^ Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami adalah Allah” kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka (istiqamah), maka para malaikat akan turun kepada
mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan
bergemberilah dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. Kami (para
malaikat) adalah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. (Fushshilat:
30-31)
52. ^ "...dan
(malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang bathil) dengan
sejelas-jelasnya," (Al Mursalaat
77:4)
53. ^ Malaikat
penentram hati kaum mukminin: "Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan
mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan
gembirakanlah mereka dengan Jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (Fushshilat
41:30)
54. ^ Ibnu Mubarak mengatakan bahwa Khalid bin Ma'dan bertanya kepada Mu'adz
bin Jabal, untuk menceritakan tetang hadits yang ia dengar dari Muhammad.
Mu'adz berkata: "Hai
Mu'adz! Allah menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dan
bumi. Pada setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu, dan tiap-tiap
pintu langit itu dijaga oleh malaikat penjaga pintu sesuai kadar pintu dan
keagungannya."
55. ^ "...(yaitu)
Syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang
saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang
malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil
mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum", maka alangkah
baiknya tempat kesudahan itu." (Ar Ra'd
13:23-24)
56. ^ "Dialah yang
memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya
Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang), dan adalah
Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman." (Al-Ahzab 33:43)
57. ^ "(Malaikat-malaikat)
yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji
Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang
yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau
meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat
dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang
menyala-nyala," (Al Mu'min 40:7)
58. ^ "Hampir
saja langit itu pecah dari sebelah atas (karena kebesaran Tuhan) dan
malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi
orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang
Maha Pengampun lagi Penyayang." (Asy-Syuura 42:5)
59. ^ Dari Abu Hurayrah, katanya:
Rasulallah bersabda, "Shalatnya seorang lelaki dengan berjamaah itu
melebihi shalatnya di pasar atau rumahnya (secara sendirian atau munfarid)
dengan dua puluh lebih (tiga sampai sembilan tingkat derajatnya). Yang
sedemikian itu ialah karena apabila seorang itu berwudhu dan memperbaguskan
cara wudhunya, kemudian mendatangi masjid, tidak menghendaki ke masjid itu
melainkan hendak bershalat, tidak pula ada yang menggerakkan kepergiannya ke
masjid itu kecuali hendak shalat, maka tidaklah ia melangkahkan kakinya
selangkah kecuali ia dinaikkan tingkatnya sederajat dan karena itu pula
dileburlah satu kesalahan daripadanya (yakni tiap langkah tadi) sehingga ia
masuk masjid. Apabila ia telah masuk ke dalam masjid, maka ia memperoleh pahala
seperti dalam keadaan shalat, selama memang shalat itu yang menyebabkan ia
bertahan di dalam masjid tadi, juga para malaikat mendoakan untuk mendapatkan
kerahmatan Tuhan pada seorang dari engkau semua, selama masih berada di tempat
yang ia bershalat disitu. Para malaikat itu berkata: "Ya Allah,
kasihanilah orang ini, wahai Allah, ampunilah ia, ya Allah, terimalah
taubatnya." Hal sedemikian ini selama orang tersebut tidak berbuat buruk
(berkata-kata soal keduniaan, mengumpat orang lain, memukul dan lain-lain) dan
juga selama ia tidak berhadats (tidak batal wudhunya)." (Muttafaq'alaih,
Riyadush Shalihin Bab 1. Keikhlasan dan Menghadirkan Niat dalam Segala
Perbuatan, Ucapan dan Keadaan yang Nyata dan yang Samar - Hadits No.10)
60. ^ Rasul bersabda:
"Sesungguhnya malaikat mendoakan orang yang berada di tempat duduknya
(untuk menunggu datangnya salat berjamaah) selama belum berhadats (batal
wudhunya) dan malaikat berdoa: "Ya Allah, ampunilah segala dosanya ya
Allah, sayangilah dia"." (Hadits riwayat Muslim no. 469)
61. ^ Rasul bersabda:
"Sesungguhnya Allah bersama malaikat mendoakan kepada orang-orang yang
salat di shaf (barisan) pertama." (Hadits riwayat Abu Dawud)
62. ^ Rasul bersabda:
"Sesungguhnya Allah dan malaikatNya mendoakan orang-orang yang merapatkan
barisan salat. Barangsiapa yang menutup (merapatkan) barisan yang renggang,
maka Allah akan mengangkat derajatnya." (Hadits riwayat Ibnu Majah)
63. ^ "Tiada
seorang muslim pun yang membesuk saudaranya yang sakit, melainkan Allah
mengutus baginya 70.000 malaikat agar mendoakannya kapan pun di siang hari
hingga sore harinya, dan kapan pun di sore hari hingga pagi harinya."
(Musnad Ahmad 2/110, Syaikh Ahmad Syakir mengatakan bahwa sanadnya shahih)
64. ^ "Siapa yang
membesuk orang sakit di pagi hari akan diiring oleh 70.000 malaikat, semuanya
memohonkan ampun untuknya hingga sore hari, dan ia mendapat taman di jannah.
Jika ia membesuknya di sore hari, ia akan diiring oleh 70.000 malaikat yang
semuanya memintakan ampun untuknya hingga pagi, dan ia mendapat taman di
jannah." (Musnad Ahmad 2/206, hadits 975. Syaikh Ahmad Syakir menilai
hadits ini shahih)
65. ^ Rasulallah
bersabda: "Tidak ada seorang laki-laki pun yang menjenguk atau mengunjungi
orang sakit pada sore hari, kecuali ia disertai oleh 70 ribu malaikat yang
memohonkan ampun atas dosa-dosanya sehingga waktu pagi hari tiba, dan ia akan
diberi musim yang sejuk kelak di hari kiamat, dan barang siapa yang menjenguk
orang yang sakit pada pagi hari, maka ia akan diiringi oleh 70 ribu malaikat
yang memohonkan ampun atas segala dosa-dosanya sehingga waktu sore tiba, dan
kelak di surga ia akan diberi musim yang sangat sejuk." (Hadits riwayat
Abu Dawud)
66. ^ Rasulallah
bersabda: "Tidak ada seorang hamba yang mengucapkan shalawat kepadaku,
kecuali akan didoakan oleh malaikat, selama ia bershalawat kepadaku. Maka hendaklah
si hamba memperbanyak atau menyedikitkan shalawat tersebut (semakin banyak
shalawat, maka semakin banyak dan besar doa dari malaikat itu. Sebaliknya makin
sedikit, sedikit pula doa dari malaikat)" (Hadits riwayat Ahmad)
67. ^ Rasul bersabda:
"Sesungguhnya Allah, malaikatNya, penghuni langit dan bumi bahkan semut
yang berada di sarangnya juga ikan-ikan, akan selalu mendoakan kepada orang
yang mengajarkan kebaikan kepada manusia." (Hadits riwayat Imam Turmudzi
dari Abi Amamah)
68. ^ Rasulullah SAW
bersabda : "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat
akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat
berdoa `Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan
suci'" (H.R. Ibnu Hibban hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dlm
Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
69. ^ Dari Zir bin
Hubaisy, katanya: "Saya mendatangi Shafwan bin 'Assal perlu menanyakan
soal mengusap dua buah sepatu khuf (bot). Shafwan berkata, "Apakah yang
menyebabkan engkau datang ini, hai Zir?" Saya menjawab, "Karena ingin
mencari ilmu pengetahuan." Ia berkata lagi, "Sesungguhnya para
malaikat itu sama meletakkan sayap-sayapnya (yakni berhenti terbang dan ingin
pula mendengarkan ilmu atau karena tunduk menghormat) kepada orang yang
menuntut ilmu, karena ridha dengan apa yang dicarinya." Saya berkata,
"Sebenarnya saya sudah tergerak dalam hatiku akan mengusap diatas dua buah
sepatu khuf itu sehabis buang air besar atau kecil. Engkau adalah termasuk
salah seorang sahabat nabi, maka dari itu saya datang ini untuk menanyakannya
kepadamu. Apakah engkau pernah mendengar beliau menyebutkan persoalan mengusap
sepatu khuf itu darinya?" Shafwan menjawab, "Ya pernah. Rasulallah
menyuruh kita semua, jikalau kita sedang dalam bepergian, supaya kita jangan
melepaskan sepatu khuf kita selama tiga hari dengan malamnya sekali, kecuali
jikalau kita terkena janabah, tetapi kalau hanya membuang air besar atau kecil
atau karena sehabis tidur, tidak perlu dilepaskan."...(masih panjang
kisahnya). (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan lain-lainnya dan Imam Tirmidzi
mengatakan bahwa hadits ini adalah hasan shahih. Riyadush Shalihin Bab 2.
Taubat Hadits No.19)
71. ^ Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulallah bersabda,
"Sesungguhnya seorang hamba bila bersiwak lalu berdiri mengerjakan shalat,
maka berdirilah seorang malaikat dibelakangnya lalu mendengarkan bacaannya
dengan seksama kemudian dia mendekatinya (atau beliau mengucapkan kalimat
seperti itu) hingga malaikat itu meletakkan mulutnya diatas mulut orang yang
membaca al-Qur'an, maka tidaklah keluar dari mulutnya bacaan al-Qur'an itu
melainkan langsung ke perut malaikat, oleh sebab itu bersihkanlah mulut-mulut
kalian untuk membaca al-Qur'an. (Dikeluarkan oleh Abdullah bin
al-Mubarak dalam kitabnya az-Zuhd no. 1211,
al-Mundziri dalam at-Targhiib
dan at-Tarhiib dan al-Albani
berkata: Hasan shahih, Shahih at-Tarhiib no. 215).
72. ^ Usaid bin Hudhair
duduk di beranda belakang rumahnya. Putranya, Yahya, yang masih balita sudah
lama terlelap di sampingnya. Tidak jauh dari tempatnya duduk, seekor kuda
tertambat. Sehingga bila sewaktu-waktu ada perintah perang fisabilillah dari
Rasulullah keluar, dia dapat dengan sigap menunggangnya. Di keheningan malam
itu, Usaid membaca Al-Qur an dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Ayat demi
ayat dia lantunkan dengan suara merdu. Ia membaca surah al-Baqarah ayat 1-4.
Ketika melantunkan ayat-ayat suci tersebut, kudanya lari berputar-putar hampir
memutuskan tali pengikatnya. Sampai di ujung ayat keempat al-Baqarah tersebut,
Usaid menghentikan bacaannya, ingin tahu apa yang terjadi pada kudanya. Usaid
tidak melihat apa pun. Bersamaan dengan berhentinya Usaid melantunkan ayat-ayat
suci, kudanya kembali tenang. Usaid kembali melanjutkan bacaannya. “Mereka
itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang
yang beruntung.” (al-Baqarah : 5). Kudanya kembali meronta, berputar-putar
lebih hebat dari yang pertama. Usaid pun kembali menghentikan bacaannya.
Kudanya kembali diam. Demikianlah terjadi berulang-ulang. Setiap kali Usaid
membaca Alquran kudanya meronta, setiap kali Usaid diam kudanya juga diam.
Khawatir dengan keselamatan anaknya, Usaid membangunkan anaknya. Ketika itulah
dia melihat ke langit, terlihat awan seperti payung yang mengagumkan, belum
pernah dia lihat sebelumnya. Esok paginya, hal itu dia ceritakan kepada
Rasulullah. Rasul bersabda, yang artinya “Hai Usaid, itu malaikat yang turun
mendengarkan engkau membaca Al-Quran. Seandainya engkau teruskan bacaanmu,
pastilah banyak orang akan melihatnya pula. Pemandangan itu tidak akan tertutup
bagi mereka.” (Hadits riwayat Muslim no. 1327)
73. ^ Abu Hurayrah
berkata, Nabi bersabda, "Setiap pagi ada dua malaikat yang datang kepada
seseorang, yang satu berdoa: "Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang
menafkahkan hartanya," dan yang lain berdoa: "Ya Allah, binasakanlah
harta orang yang kikir." (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, Kitab Riyadush
Shalihin Bab Memberi Nafkah Terhadap Keluarga).
76. ^ Mereka (malaikat)
selalu bertasbih (beribadah kepada Allah) pada waktu malam dan siang hari tiada
henti-hentinya. (Al-Anbiya 21:20)
77. ^ Mereka (malaikat)
takut kepada Tuhan mereka yang diatas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan
(kepada mereka)". (An-Nahl: 50)
78. ^ Dan mereka
berkata, 'Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai anak)'. Maha Suci
Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan,
mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan
perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala apa yang ada dihadapan mereka
(malaikat) dan yang ada dibelakang mereka,dan mereka tiada memberi syafaat
melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati
karena takut kepada-Nya". (Al-Anbiya: 26-28)
79. ^ Hai orang-orang
yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahriim 66:6)
80. ^ Nabi Muhammad
bersabda "Bagaimana aku tidak malu terhadap seorang laki-laki yang
malaikat pun malu terhadapnya". Hadits riwayat Muslim.
81. ^ Nabi Muhammad
bersabda "Barang siapa makan bawang putih, bawang merah, dan bawang bakung
janganlah mendekati masjid kami, karena malaikat merasa sakit (terganggu)
dengan hal-hal yang membuat manusia pun meraa sakit". Hadits riwayat Muslim.
82. ^ Lalu
dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata, “Silakan Anda makan.”
(Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap
mereka. Mereka berkata, “Janganlah kamu takut.” Dan mereka memberi kabar
gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).
(Adz-Dzaariyaat 27-28)
83. ^ ...Dan
ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri
dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, Maka ia mengadakan tabir
(yang melindunginya) dari mereka; lalu kami mengutus roh Kami (Jibril)
kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
(Maryam 16-17)
84. ^ Dan
malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan
malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. (Al-Haaqqah: 17)
85. ^ “Maka tatkala
datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami
balikkan, red.), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar
dengan bertubi-tubi. (Hud 82)
86. ^ Malaikat-malaikat
dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh
ribu tahun. (Al-Ma’arij 4). Petunjuk dalam ayat tersebut sangat jelas bahwa
perbandingan kecepatan terbang malaikat adalah dalam sehari kadarnya 50.000
tahun. Berdasarkan metode penghitungan yang dilakukan DR. Mansour Hassab El
Naby seperti dalam tulisannya bahwa untuk satu hari yang berkadar 1.000 tahun
sama dengan kecepatan cahaya (299.792,4989 km/detik). Berdasar rumus-rumus dan
cara yang sama untuk perbandingan sehari sama dengan 50.000 tahun dapat
diperoleh hasil perhitungan sama dengan 50 kali kecepatan cahaya
(14.989.624,9442 km/detik). Kesimpulannya adalah berdasarkan informasi dari Al
Qur'an dapat dihitung kecepatan terbang malaikat dan Jibril yaitu 50 kali
kecepatan cahaya!
87. ^ “Siapa yang
menjadikan anjing – kecuali anjing penjaga ternak, atau anjing pemburu, atau
anjing penjaga tanaman- niscaya berkuranglah satu qirath pahalanya setiap hari”
Hadits riwayat Al-Bukhari dengan seumpamanya dalam Adz-Dzba’ih dan Ash-Shaid
(5480-5482), Muslim dalam Al-Musaqat (1574)
88. ^ Abu Haurairah
mengatakan bahwa Muhammad bersabda: “Malaikat tidak akan menemani kelompok
manusia yang di tengah-tengah mereka terdapat anjing.” Hadits riwayat Muslim
89. ^ Muhammad
bersabda: “Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing
dan juga tidak memasuki rumah yang di dalamnya terdapat gambar (patung)"Hadits
riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah]
90. ^ Rasulullah SAW
bersabda, “Barangsiapa mengarahkan (mengancam) saudaranya (muslim) dengan benda
besi (pisau misalnya), maka orang itu dilaknat oleh malaikat, sekalipun orang
itu adalah saudara kandungnya sendiri.”Hadits riwayat Muslim.
91. ^ Muhammad
bersabda, “Barangsiapa yang memakan bawang
putih, bawang
merah, dan makanan tidak sedap lainnya, maka jangan sekali-kali ia
mendekati (memasuki) masjid kami, oleh karena sesungguhnya para malaikat
terganggu dari apa-apa yang mengganggu manusia.” Hadits riwayat Bukhari dan
Muslim.
92. ^ Ummul Mukminin
Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam telah mengadakan perjanjian dengan Jibril bahwa Jibril akan datang.
Ketika waktu pertemuan itu tiba, ternyata Jibril tidak datang. Sambil
melepaskan tongkat yang dipegangnya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda : "Allah tidak mungkin mengingkari janjinya, tetapi mengapa
Jibril belum datang ?" Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam menoleh, ternyata beliau melihat seekor anak anjing di bawah tempat
tidur. "Kapan anjing ini masuk ?" tanya beliau. Aku (Aisyah)
menyahut : "Entahlah". Setelah anjing itu dikeluarkan, masuklah
malaikat Jibril. "Mengapa engkau terlambat ? tanya Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Jibril. Jibril menjawab: "Karena tadi
di rumahmu ada anjing. Ketahuilah, kami tidak akan memasuki rumah yang di
dalamnya terdapat anjing dan gambar (patung)." Hadits riwayat Muslim.
93. ^ Abu Haurairah
Radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Rasulullah bersabda: “Malaikat tidak akan
menemani kelompok manusia yang di tengah-tengah mereka terdapat anjing".
Hadits riwayat Muslim
BAB V
PENUTUP
2.1
Kesimpulan
Tidak ragu
lagi bahwa, beriman dengan sebagian kitab dan kufur dengan sebagian yang lain
sama saja dengan kufur terhadap semuanya. Karena keimanan harus mencakup
dengan seluruh kitab samawi dan seluruh para rasul, tidak memebdakan dan
menyelisihi sebagiannya. Allah Ta’ala mencela orang-orang yang membedakan
dan menyelisihi kitab, sebagaimana firman-Nya,
·
Secara etimologis kata Malaikah (dalam bahasa Indonesia Malaikat) adalah
bentuk jamak dari malak, berasal dari masdhar al-khuluh yang artinya
ar-rissalah (misi atau pesan). Yang membawa misi atau pesan tersebut disebut
dengan ar-rasul (utusan). Secara terminologis Malaikat adalah mahkluk ghaib
yang diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya dengan wujud dan sifat yang
berbeda-beda. Sebagai salah satu mahkluk ghaib wujud malaikat tidakdapat
dilihat, diraba, dicium, dirasakan oleh manusia.
·
Para Malaikat diciptakan dari cahaya. Merupakan makhluk Allah yang selalu
taat dan tidak pernah maksiat. Malaikat adalah makhluk yang sangat besar,
Malaikat juga memiliki paras yang sangat indah.
·
Mengetahui keagungan Allah, kekuatan-Nya, dan kekuasaan-Nya. Kebesaran
makhluk pada hakikatnya adalah dari keagungan sang Pencipta. Menambah rasa
syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas perhatian-Nya untuk umat manusia
dengan mengutus para Malaikat untuk memelihara, mencatat amal-amal dan berbagai
kemashlahatannya yang lain. Dan rasa cinta kepada para Malaikat karena ketaatan
mereka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
·
Malaikat adalah salah satu makhluk ciptaan Alloh Ta’ala. Keimanan kepada
malaikat merupakan salah satu rukun dari rukun iman, hal ini sebagaimana
penjelasan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam hadits jibril, dimana
malaikat jibril bertanya kepada beliau tentang iman dan kemudian dijawab oleh
Rosululloh “Engkau beriman kepada Alloh, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kepada qadar yang baik dan buruk “.
(HR.Muslim).
2.2 Usul
dan Dasaran
Dalam
memahami suatu materi, pelajarilah materi dasarnya terlebih dahulu. Karena itu
sangatlah membantu dalam mempelajari materi yang lebih tinggi. Materi dasar
dapat kita simpulakan sebagai kunci dalam membuka suatu pintu gerbang. Jadi apa
gunanya bila kita tak mempunyai kunci tersebut. Akan kah pintu atau gerbing itu
bisa terbuka.
Dan
makalah ini merupakan sebagian dasar kunci kecil untuk mengaplikasikanya
kedalam kehidupan, karena sebagai man di jelaskan kitab adaah pedoman hidup
manusia dan buku adalah kunci kehidupan manusia.
Manusia juga harus beriman kepada para
Malaikat, kerena Malikat adalah salah satu mahluk ciptaan Allah SWT, bahkan
dalam rukun islam yang ke dua terdapat manusia harus beriman kepada Maliakat.
Dan, apabila manusia tidak mengakui adanya Malaikat sama saja manusia tidak
percaya dengan Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
http://google.com/iman kepada kitab allah
Buku LKS Pendidikan Agama Islam untuk SMA, penerbit :
Kharisma
NN.
2010. Sifat Para Malaikat. 14 Oktober 2012. http://ustadzaris.com/sifat-para-malaikat-yang-mengagumkan.
Ilyas,
Yunahar. Kuliah Aqidah Islam. LPP UII. Yogyakarta
Zuhud.
2011. Iman Kepada Malaikat. 14 Oktober.http://zuhud.wordpress.com/rukun-iman/iman-
kepada-malaikat/.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar